Skip to main content

Rhymes (Puisi)

Puisi

Sebuah karya tulis yang tercipta tanpa paksa
Tidak ada tenggat waktu yang membatasi
Ciptaan asa dan rasa yang menjadi satu
Mengalir begitu saja dengan bebas

Bukan seorang sastrawan yang pandai merangkai kata
Ataupun seorang yang berjiwa puitis
Hanya manusia biasa yang sedang bergulat dengan hidup
Mungkin tidak akan pernah tercipta tanpa peliknya hidup

Bukan menulis puisi untuk kesan
Ataupun untuk berjuta pasang mata
Hanya menuangkan asa dan rasa
Ke dalam rangkaian kata yang tersusun 











Malaikat Kaki Empat

Aku tidak pernah percaya pada cinta pada pandangan pertama
Sampai akhirnya Aku melihatmu untuk kali pertama
Tak ada ragu dalam hatiku untuk memilihmu
Semuanya seperti yang ada dalam anganku

Warnamu, bentuk wajahmu, matamu, telingamu, sempurna
Tak pernah kutemukan yang seperti dirimu
Meski aku tahu, segala sesuatu tidak ada yang sempurna
Tapi kau adalah salah satu ciptaan Tuhan yang paling indah

Aku yakin bahwa Tuhan sedang memikirkanku
Ketika DIA sedang menciptakanmu
Karena aku yakin segala kebetulan yang ada di hidup ini
Merupakan rencana Tuhan

Besar hasratku untuk memilikimu di sepanjang sisa waktumu
Berbagai usaha kulakukan untuk mendapatkanmu
Meyakinkan berbagai pihak
Hingga menghubungi yang tak pernah kukenal sebelumnya

Akhirnya hari-hari penantian itu menemui ajalnya
Tibalah hari yang telah kutunggu selama lebih dari 1 dasawarsa
Bertemu langsung denganmu untuk kali pertama
Menggenggam dirimu dan melihat hitamnya bola matamu menatapku dengan tajam

Tak ada ragu sekecil apapun di hatiku
Kapalku memutuskan untuk berlabuh di dermagamu
Terpenjara dalam tatapan bola mata yang mengalihkan duniaku
Genggaman tanganku juga enggan untuk melepaskanmu

Malaikat kecil berbentuk bola bulu coklat bercampur sedikit warna hitam dan abu-abu
Empat kaki kecilnya siap untuk menantang dunia dan berlari ke arahku
Suara nyaringnya siap untuk menghalau siapa saja yang mengganggunya
Hidung kecilnya siap mengendus apapun di udara

Terlahir dengan nama lengkap Osbon Von Lion
Berjenis super mini pomeranian
Memiliki guratan wajah seperti kartun
Kupanggil dengan nama Pocky

Saat itu, saat pertama kali melihatmu di gambar media sosial
Rasanya Tuhan seperti berkata kepadaku bahwa “Rencana-Ku indah pada waktu-Nya”
Setelah penantian panjang, akhirnya Tuhan telah memberikannya
Memberikan kepercayaan seekor anak kaki empat untuk bersamaku











Musim Terbaik

Diantara matahari yang bersembunyi dibalik awan
Titik titik hujan yang menunggu waktunya untuk jatuh
Sinar matahari yang dengan lembut bersinar di balik awan
Angin sejuk berhembus dengan gemulainya

Aku mencintai hujan dan tidak takut untuk menemuinya
Tapi aku lebih menyukai saat-saat ia belum datang
Karena menunggu dapat menjadi hal terindah

Hingga akhirnya tibalah yang ditunggu itu













Sedekat itu

Waktu yang terus berputar maju
Detik yang tak pernah kembali
Saat yang menuntut untuk memilih

Hanya sejauh mata memandang
Diantara kanan atau kiri
Dua sisi mata uang yang berbeda

Tangan yang tak cukup menggenggam keduanya
Dan jiwa yang tak dapat ditukar
Sayangnya, hidup hanya sekali

Mungkin Tuhan menjauhkan untuk mendekatkan
Atau memang jalannya disini bukan disana
Atau Tuhan memang punya rencana lain

Tak pernah ada penyesalan
Hanya ada rasa suka cita dan syukur

Untuk ada disini dan melihatnya dari seberang 












Bayangan

Di batas imajinasi dalam sebuah Ilusi

Seperti menepuk angin
Dan berjabat tangan
Hanya dengan sebelah saja

Melihat dalam diam
Menyukai dalam hati
Tersenyum sendirian

Kebahagiaan semu yang tercipta
Dengan hanya berimajinasi sejenak
Dalam ruang yang kosong

Jejaknya menyisakan sinar di bayang-bayang
Seperti merasakan terbitnya matahari kedua
Yang sebenarnya tidak pernah ada

Cermin bayangnya hampir serupa
Mengapa bisa seperti itu?
Semakin tajam dari hari ke hari

Sekilas seperti takdir dari Tuhan
Tapi apakah ini takdirku?
Atau ini hanya ilusi saja?

Jika hanya ilusi, aku ingin segera terbangun
Dan menjumpai takdirku yang sesungguhnya
Apapun itu yang menjadi takdirku

Hanya doa yang dapat mendekatkan
Meningkatkan derajat kemungkinan

Membuat imajinasi dalam ilusi menjadi kenyataan











Terjebak

Cukup….
Kata-kataku telah habis dimakan hari yang berjalan
Matahari saja telah berkali-kali pergi ke peraduannya
Tapi aku masih disini

Berkutat dengan hal yang sama
Mencari jalan keluar labirin yang terus bergejolak
Atas hal yang itu-itu saja
Berputar, berbelok dan terus mencari arah

Jika pada akhirnya
Esensinya hanya demi sebuah huruf diatas kertas
Bilangan yang menentukan masa depan
Untuk memasuki pintu-pintu sang pencakar langit

Kenapa harus banyak laku dan likunya?

Harusnya sederhana saja 
Sesederhana mungkin untuk keluar dari labirin itu
Mencari jalan tercepat

Kemudian keluar sebagai yang bertahan


Siapa Kamu?

Ketika hati dan logika beradu
Ribuan lembar jurnal yang telah kubaca
Ratusan penelitian yang telah kupahami
Tidak ada yang dapat menjelaskannya padaku

Bagaikan bayangan dalam cermin yang tidak dapat dipisahkan
Sepertinya aku telah mengenalmu
Tapi ternyata tidak
Dan buku harianku pun tidak pernah menorehkan namamu

Sosokmu tidak pernah terbesit di pikiranku
Tapi, kenapa kamu yang membuat aku rasanya
Sepatah hati ini
Sampai sesakit ini

Kamu bukanlah rumah yang ingin aku tinggali di sisa waktu hidupku
Bukan masa depan denganmu yang aku inginkan
Dia yang selama ini hadir di pikiranku
Hadir di setiap lembaran buku yang kutulis

Kamu bukan yang terindah yang pernah kutemui
Bukan yang tercerdas, terbaik, ataupun yang terkaya
Kamu jauh dari kata cukup
Aku tidak punya alasan untuk mencintaimu

Dan begitu aku menulis bait puisi ini
Aku tersadar bahwa kata orang itu benar
Kata orang, cinta tidak butuh alasan
Karena alasan membuat cinta itu palsu

Jika cinta itu dibentuk bukan ditemukan
Tidak akan ada yang jatuh akan cinta
Tidak akan ada yang tersakiti
Karena kita yang tahu mau seperti apa bentukannya

Ketika keinginan hati untuk memilikimu
Dan logika tidak melihatmu di masa depan
Telah membuatku berlari semakin cepat
Semakin cepat dan jauh darimu

Ratusan kata yang telah terangkai untukmu
Menjadikan tulisan ini sebuah puisi
Puisi yang telah menyadarkanku
Bukan ribuan lembar jurnal dan ratusan penelitian itu

Permainan logika yang membingungkan
Teka teki yang tidak terpecahkan
Ratusan kata yang tidak tahu siapa tuannya

Kurasa, tuannya kamu, iya kamu orangnya

Comments

Popular posts from this blog

Statement of Life Position

After so long time without any posting in my lovely blogspot, Now, I'm back. What I've been through for the recent period? Many things I've been deal with and thanks God I can do all of those things in YOUR guidance.  Due to my hectic program in master degree of Wijawiyata Manajemen (WM) in PPM Graduate school of management, I have been through many assignments, like grand paper, business case analysis, presentation, outing activities and many more, because in Wijawiyata program, it is teach me not only about hard skill but also soft skill. Really feel so grateful to become part of WM, especially WM batch 73. I've learnt so many things that words can't explain.  Start in 29 March 2015, the first day of the opening ceremony WM 73 and then in the next days we start the program, begin with the matriculation. The subjects who taught in the matriculation period are accounting and statistics. Since I've got those subjects during the bachelor degree, I

Chic Star 2013 by Chic Magazine (A Smart Magazine for Career Girls)

Hey ya my blog, this is my special post because Since long time ago I’ve never  write something about me and this is about the Important Experience in My Life and I will share it. This is about the precious moment in my life that Jesus gives me chance to become 1 of 10 finalists Chic Star 2013. Seriously for the first time I knew that I’ve been chosen as the finalist. I feel so Shocked, Surprised and Grateful. I still remember the moment that I knew it for the first time, it was Wednesday, 13 November 2013. I was doing my assignment at my college and then My Mom called me that there was a call from Chic Magazine on my Blackberry phone which is at home. So that I told Mom to said that I’m at college now and if there’s something to talk about I beg Mom to handle it for me, and My Mom said: “it couldn’t be like that, They told me that You must handle it by yourself.” And then I said: “How can? I didn’t bring that phone.” My mom said: ”I just give them this number so that they c

About Wikan

Name: Ida Bagus Wikan. Gender: Not a boy, not a girl too. ( I don't know exactly what it is). Age: 16. Status: Like both (male and female). Hobby: Sleeping (it is a sleepaholic like a buffalo). Favorite color: Pink, navy blue, magenta, purple, black, burgundy. Okay, I write about him because he coerce me to write about him, if i don't write about him in my blog, he will punish me, bite me, and punch me. How cruel he is.hahahha... In my opinion, he is a good friend for me, and the others, but something he did crazy thing. But it isn't weird anymore because i'm crazier than him. He likes to play barbie dolls when she was a young girl. I think, i must put his photo in this blog, so the readers of my blog can know his/her face. OK, i'm sorry ya wikan, because i posted your photograph and make your reputation rather complicated.hehehe..peace... if you want me to change this post, just tell me. hahahhaha(devil laugh) :P *He is a normal boy*